Namanya Lucia Estiningharti. Panggilan akrabnya Luci. Seringkali aku manggil emak karena dia pacar bapakku hehehe... Dalam dunia pendidikan di Mahapenaku, sebenernya dia bukan siapa-siapa. Hanya sekertaris kepengurusan. Otomatis kami berhubungan jika ada sangkut pautnya dengan jurnalisme dan bolo kurowonya. Tapi, dalam kehidupan sehari-hari dia adalah sosok mentor privatku. Yah maklumlah, karena kita satu kost-kostan, jadi bisa dengan leluasa mendikte dan mencuci otakku! Tidaaaaaaaaaakkkk!! Anaknya supel, selalu tersenyum, baik, murah hati, gak pernah teriak, dan kalo marah, halussssssssssss banget! Udah kayak ratu solo ajah!! Paling gak betah kalo dia marah! Bener kata-katanya semua sopan, halus kayak pantat bayi, tapi menohok tepat disasaran dan dalem kayak palung laut!! Gila! Ini yang membuat aku betah bergaul sama dia. Cara memanage kata-kata dan kalimatnya bener-bener high class! Nggak tawur dan asal jeplak sambil teriak-teriak kayak umumnya orang yang lagi marah. Banyak hal yang aku pelajari dari dia. Hal lain selain belajar berbicara dengan baik dan benar adalah belajar berteman dan belajar berkewajiban. Keren ya?? Suka Banget!
Dengan pelan dan halus, kadang tidak kentara, dia mengajariku caranya berteman. Maklum, aku sebelum kenal dia (sebelum kuliah) tidak pernah punya teman. Tidak tahu cara mempertahankan kawan atau menambah koleksi kawan. Salah satunya karena aku awam tentang cara mengerti "memenuhi kewajiban" dalam pertemanan. Sejak bergaul akrab dengan dia, koleksi teman, kawan dan sahabatku mulai bertambah satu demi satu. Koleksi lawan?? Jelas! berkurang derastis! hahahaha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar